Kamis, 27 Oktober 2016

KAMPUNG LEYO DESA SALAJANGKI



 KAMPUNG LEYO DESA SALAJANGKI
 
Kampung Leyo merupakan suatu perkampungan yang dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan leluhurnya, dalam hal ini adalah adat makassar. Kampung Leyo terletak di Desa Salajangki Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa.
A.  Sejarah
Kampung Leyo merupakan sebuah kampung adat yang masih lestari. Masyarakatnya masih memegang adat tradisi nenek moyang mereka. Namun, asal mula kampung ini sendiri tidak memiliki titik terang. Tak ada kejelasan sejarah, kapan dan siapa pendiri serta apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung dengan budaya yang masih kuat ini. Mereka tidak mengetahui asal usul kampungnya.
B.  Lokasi
Kampung ini secara administratif berada di wilayah Desa Salajangki, Kecamatan Bontonompo selatan, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi selatan. Bentuk permukaan tanah di Kampung Leyo berupa danah yang datar dengan produktivitas tanah bisa dikatakan subur, digunakan untuk pertanian sawah yang dipanen satu tahun dua kali.
C.  Adat Istiadat
Kampung ini masih memegan adat istiadat dan kebdayaan dari leluhur yaitu adat aggau-gau (pengantin sunat), Adat appabbunting (adat pernikahan), ambangung ballak (adat membangun rumah), assurong maca (menyajikan sesajien untuk leluhur), appanaung rije’ne (membuat perahu dari batang pisang dan dibawah kelaut), akkatto, dan lain-lain.
D.  Mata Pencarian Penduduk Lokal
Pada dasarnya penduduk local dikampung bermata pencaharian yaitu petani, dimana pada musim kemarau penduduk setempat menanam jagung dua kali panen pada musim kemarau dan untuk musim hujan penduduk setempat menam padi. Kampong leyo ini terkenal sebagai penghasil jagung di kabupaten gowa, tidak hanya itu penduduk setempat juga menanam sayuran dan buah-buahan (semangka, melon, papaya danlain-lain) tanah disini begitu subur dan belum tercemar udaranya yang begitu segar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar