KAMPUNG LEYO DESA SALAJANGKI
Kampung
Leyo
merupakan suatu perkampungan yang dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat
kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan leluhurnya, dalam hal ini adalah
adat makassar. Kampung Leyo terletak di
Desa Salajangki Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa.
A. Sejarah
Kampung
Leyo merupakan sebuah kampung adat yang masih lestari. Masyarakatnya masih memegang
adat tradisi nenek moyang mereka. Namun, asal mula kampung ini sendiri tidak
memiliki titik terang. Tak ada kejelasan sejarah, kapan dan siapa pendiri serta
apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung dengan budaya yang masih kuat
ini. Mereka tidak
mengetahui asal usul kampungnya.
B. Lokasi
Kampung ini secara
administratif berada di wilayah Desa Salajangki, Kecamatan Bontonompo selatan, Kabupaten Gowa,
Provinsi Sulawesi selatan. Bentuk permukaan
tanah di Kampung Leyo berupa danah yang datar dengan produktivitas tanah bisa
dikatakan subur, digunakan untuk pertanian sawah yang dipanen satu tahun dua kali.
C. Adat
Istiadat
Kampung
ini masih memegan adat istiadat dan kebdayaan dari leluhur yaitu adat aggau-gau
(pengantin sunat), Adat appabbunting (adat pernikahan), ambangung ballak (adat
membangun rumah), assurong maca (menyajikan sesajien untuk leluhur), appanaung rije’ne
(membuat perahu dari batang pisang dan dibawah kelaut), akkatto, dan lain-lain.
D. Mata
Pencarian Penduduk Lokal
Pada
dasarnya penduduk local dikampung bermata pencaharian yaitu petani, dimana pada
musim kemarau penduduk setempat menanam jagung dua kali panen pada musim
kemarau dan untuk musim hujan penduduk setempat menam padi. Kampong leyo ini
terkenal sebagai penghasil jagung di kabupaten gowa, tidak hanya itu penduduk
setempat juga menanam sayuran dan buah-buahan (semangka, melon, papaya danlain-lain)
tanah disini begitu subur dan belum tercemar udaranya yang begitu segar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar